Membacakan
cerita dongeng anak sebelum tidur maupun menyanyikan lagu seperti lagu pingal merupakan cara tradisional untuk mempererat
hubungan antara ibu dan anak. Selain sebagai hiburan, ternyata dongeng anak
memiliki banyak manfaat lho.
Manfaat dari
mendongeng tidak hanya mempererat bonding saja. Tapi, juga dapat meningkatkan
daya imajinasi, serta membantu proses tumbuh kembang anak lewat stimulasi.
Karena itu,
alangkah baiknya bila seorang ibu lebih rutin meluangkan waktu untuk membacakan
cerita dongeng anak untuk si kecil.
Sebelum
mendonggeng, ada baiknya mengenal jenis-jenis dongeng yang ada saat ini. Nah,
untuk bunda yang bingung mencari dongeng anak yang cocok buat si kecil, dibawah
ini kami telah menyiapkan beberapa rekomendasi dongeng anak yang pasti disukai
si kecil dan pastinya memiliki pesan moral yang dapat diajarkan kepada si kecil.
Yuk intip,
apa saja sih rekomendasi dongeng yang cocok untuk si kecil.
5 Rekomendasi Dongeng Anak Pendek
- Si Kancil dan Kura-Kura
Dongeng yang satu ini tentu sudah tak asing di telinga kita. Di mana diceritakan terdapat seekor kancil yang sombong karena kemampuan berlarinya. Ia pun mengajak kura-kura untuk melakukan lomba lari dengannya.
Dengan
rendah hati dan percaya diri, kura-kura pun menerima ajakan si kancil. Keesokan
paginya, keduanya menuju kawasan hutan tempat mereka akan berlomba lari. Sesuai
dengan perkiraan si kancil, ia berhasil lari dengan sangat cepat dan
mengalahkan kura-kura yang tertinggal di belakang.
Namun,
ketika kancil mendekati garis finish, ia memutuskan untuk istirahat di bawah
pohon rindang karena beranggapan bahwa lawannya itu masih sangat lama tiba.
Sampai akhirnya si kancil tertidur pulas dan tidak menyadari bahwa kura-kura
telah lebih dulu sampai digaris finish.
Dari dongeng
di atas, pesan moral yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah untuk tetap
rendah diri mau sehebat apapun dirinya. Selain itu, anak juga diajarkan untuk
tidak meremehkan kemampuan orang lain dengan kemampuannya.
- Anak Gembala dan Serigala
Diceritakan hiduplah seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Tugasnya ialah merawat serta menjaga seluruh domba majikannya. Selama menjalani tugasnya, majikan anak tersebut selalu berpesan padanya apabila terdapat serigala yang mendekat, ia bisa berteriak meminta tolong kepada orang-orang desa setempat.
Memiliki
rutinitas yang hanya menggembalakan domba di tepi hutan membuat anak itu merasa
bosan. Sampai akhirnya terbesit untuk melakukan tindakan tak terduga. Sang anak
tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini, tolong!”
Mendengar
teriakan tersebut, warga desa pun datang menghampiri dan berniat menolong anak
tersebut dari serangan serigala. Namun sesampainya di dekat sang anak, ternyata
anak gembala hanya bercanda dan melakukannya karena bosan. Warga pun kesal lalu
kembali pulang.
Tak hanya
dilakukan sekali, selang beberapa hari kemudian anak gembala kembali melakukan
kegiatan yang sama dengan berteriak meminta tolong. Lagi-lagi warga tertipu dan
membuat mereka kesal karena si anak gembala hanya tertawa melihat kekesalan
warga.
Sampai pada
suatu sore, datanglah segerombolan serigala dan langsung memangsa domba yang
digembalakannya. Merasa terancam dan ketakutan, si anak langsung berteriak
meminta tolong. Namun nahas, kali ini tidak ada warga yang datang karena sudah
tidak percaya dengannya.
Para
serigala pun berhasil memangsa banyak domba dan membawa masuk ke dalam hutan.
Kejadian tersebut membuat si anak gembala menyesal dan tak akan mengulangi
perbuatannya lagi.
Pesan moral yang bisa diambil dari dongeng ini adalah untuk tidak berbohong. Sebab, sekali saja berbohong, maka tidak akan ada orang yang mau memercayaimu lagi. Jadi kesimpulannya, cerita di atas mengajarkan si kecil tentang kejujuran terhadap sesama.
- Persahabatan Tikus dan Singa
Diceritakan terdapat seekor tikus jahil yang menggoda singa saat tengah tidur siang. Merasa terganggu, si raja hutan kemudian marah dan berniat untuk memakan tikus kecil tersebut.
Sambil
menangis ketakutan, si tikus pun meminta ampun kepada singa untuk memaafkan
kejahilannya dan melepaskannya. Meski dikenal sebagai raja hutan, singa pun
merasa kasihan dan melepaskan tikus tersebut.
Tikus
kemudian berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan singa padanya
suatu hari nanti. Sampai tibalah di mana saat tikus mendengar suara meringis
dari sang singa.
Rupanya,
singa tersebut tertangkap jaring yang dipasang pemburu. Tikus pun langsung
membantu singa dengan menggerogoti jaring hingga putus. Beruntung, keduanya
bisa kabur dan menyelamatkan diri masing-masing.
Pesan moral yang dapat kita ambil dari dongeng ini adalah tentang saling menolong antar sesama tanpa memandang perbedaan. Dongeng ini juga mengajarkan kepada anak untuk membalas kebaikan orang lain dengan tulus dan saling menolong sesama.
- Kancil dan Buaya
Dalam dongeng anak ini diceritakan seekor kancil yang merasa lapar di tengah hutan. Melihat pohon apel yang begitu lebat disebrang sungai membuat kancil merasa bingung harus berbuat apa.
Meski
diselimuti rasa takut, akhirnya kancil memberanikan diri mendekat ke arah tepi
sungai yang terdapat sekumpulan buaya yang tengah menepi. Awalnya para buaya
itu menyergap kancil dan membuat hewan kecil ini berteriak memohon agar tidak
dimakan oleh para buaya.
Dengan
kecerdikannya, kancil mengelabuhi buaya dengan menyebutkan bahwa raja singa
memintanya untuk mengundang seluruh hewan di hutan dalam acara makan besar dan
meminta kancil untuk menghitung total buaya.
Awalnya para
buaya merasa ragu, namun karena kepandaian kancil dalam berbicara, akhirnya
para buaya mau berbaris sampai sebrang sungai. Kancil pun langsung menaiki satu
persatu buaya sambil berpura-pura menghitung.
Sesampainya
di sebrang sungai, kancil langsung lari menjauh dan tertawa karena para buaya
sudah mau mengantarkannya sampai ke sebrang sungai.
Melihat
kancil yang sudah lari menjauh membuat sekumpulan buaya ini merasa marah, namun
sayang kancil sudah berhasil melarikan diri.
Pesan moral yang dapat kita ambil adalah memanfaatkan kepandaian yang dimiliki dengan sebaik-baiknya agar tidak merugikan orang lain disekitar.
- Angsa dan Telur Emas
Dongeng anak satu ini menceritakan kisah seorang petani dan istrinya yang memiliki seekor angsa dengan kehebatan dapat mengeluarkan sebutir telur emas setiap harinya.
Berkat telur
emas yang setiap hari dihasilkan angsa, hidup petani dan istrinya menjadi serba
berkecukupan. Namun, kehidupan yang nyaman itu tak berlangsung lama karena
petani berpikiran untuk memotong angsa tersebut.
“Kenapa aku
harus mendapatkan satu telur per hari? Untuk bisa menjadi kaya raya, kenapa
tidak kuambil semuanya sekaligus?” pikirnya.
Mengetahui
ide sang suami, istri dari petani kemudian menyetujuinya dan ikut membantu
memotong angsa milik mereka. Namun sayang, keduanya dibuat terkejut karena
hewan piaraan yang selama ini mengeluarkan telur emas setiap hari, justru hanya
berisikan daging dan darah seperti angsa pada umumnya.
Mengetahui
hal tersebut, petani dan sang istri menangis sejadinya karena sumber
penghasilan mereka selama ini sudah tidak ada lagi. Keduanya pun harus bekerja
keras untuk menyambung hidup esok hari.
Pesan moral
dari dari dongeng ini, Jadilah orang yang sabar dan tetap berusaha demi
mendapatkan apa yang diinginkan. Sebab, tidak ada keberhasilan yang instan.
Itulah
beberapa rekomendasi dongeng yang memiliki pesan moral dan pastinya harus
diajarkan kepada si kecil. Terima kasih telah mengikuti blog kami. Jangan lupa
untuk mengikuti blog kami selanjutnya.