Gaya Parenting yang Baik, Agar Anak Tidak Tertekan

 


Menurut APA (Amerika Psychological Association) Parenting adalah suatu pola pengasuhan anak oleh orang dewasa. Dewasa dalam hal ini, tidak terbatas dengan hubungan biologis. Parenting memiliki tujuan utama yaitu, memastikan anak selalu dalam kedaan sehat dan aman, serta mempersiapkannya agar tumbuh menjadi anak yang produktif dan mengerti nilai-nilai budaya.

Keluarga yang merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari anggotanya yang memiliki peranannya masing-masing. Apalagi orangtua, peran orangtua sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya. Terutama, dalam menjalankan fungsi edukasi kepada anak. Fungsi edukasi ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan keluarga sebagai sarana pendidikan pertama dan paling utama.

Serta, sebagai sistem control internal bagi perilaku anak. Itulah mengapa ilmu parenting sangat dibutuhkan dalam mengasuh anak. Cara mengasuh anak yang salah dapat membuat anak merasa tertekan, akibatnya anak tidak mau lagi mendengarkan penjelasan dari orangtua maupun orang sekitar.

Berikut beberapa gaya parenting (pengasuhan)

1. Gaya pengasuhan otoriter

Orangtua yang menjalankan pengasuhan otoriter biasanya adalah orangtua yang disiplin dan sangat tegas. Cara komunikasi yang ada juga hanya satu arah, yaitu dari orangtua ke anak. Jenis pengasuhan ini juga sangat mengharapkan kepatuhan anak didalam menjalankan semua aturan-aturan yang telah dibuat oleh orangtua. Namun, seringkali aturan-aturan yang ada juga tidak dijelaskan secara lanjut kepada anak.

Ciri-ciri dari pola asuh otoriter :

• Tidak responsive dengan kebutuhan anak

• Memiliki aturan yang sangat ketat

• Mempunyai ekspektasi tinggi agar anak berperilaku baik.

2. Gaya Pengasuhan Authoritative (Suportif)

Berbeda dengan gaya pengasuhan yang sebelumnya, orangtua dengan pola pengasuhan ini tergolong suportif dan memberikan respon baik terhadap pilihan anak. Walaupun suportif dengan pilihan anak, orangtua dengan pola pengasuhan ini tetap memberikan batasan agar terlihat jelas.

Orangtua dengan pengasuhan ini tetap berusaha mengontrol perilaku anak tetapi sambil menjelaskan aturan yang ada sekaligus berdikusi.

Ciri-ciri pola pengasuhan authoritative :

• Mempunyai peraturan yang jelas dan masuk akal

• Suportif dan responsive

• Menghargai setiap pendapat

3. Gaya Pengasuhan Permisif

Gaya pengasuhan permisif berbeda dengan 2 pola pengasuhan sebelumnya. Pada metode ini, orangtua menerapkan pola asuh yang hangat. Namun, pola asuh ini memiliki sisi negative yang membuat orangtua lemah dimata anak. Hal ini karena, orangtua tidak membuat batasan yang tegas pada anak.

Ciri-ciri pola pengasuhan permisif :

• Responsif terhadap anak

• Sedikit atau bahkan tidak mempunyai peraturan.

• Terlalu sabar

• Lemah lembut dan toleran.

4. Gaya Pengasuhan Uninvolved (Tidak Peduli)

Gaya pengasuhan ini merupakan gaya pengasuhan yang paling sedikit memberikan dukungan emosional kepada anak. Tidak hanya itu, orang tua dengan gaya pengasuhan ini juga bisa dikatakan gagal dalam mengajarkan standar perilaku di kehidupan sosial.

Ciri-ciri pola pengasuhan uninvolved :

• Bersikap dingin dan tidak responsive

• Tidak menerapkan peraturan apa pun

• Tidak melibatkan diri dalam kehidupan anak

• Tidak peduli atau merasa acuh tak acuh

Berikut adalah beberapa Tips Parenting yang baik yang dapat anda terapkan :

1. Menjadi panutan yang baik bagi anak

2. Jangan terlalu memanjakan anak

3. Luangkan waktu untuk anak setiap hari

4. Tumbuhkan sifat kemandirian pada anak

5. Tentukan peraturan di rumah dengan menyertai alasannya.

Lalu, setelah membaca semua gaya parenting yang ada. Gaya parenting manakah yang tepat dan akan kamu terapkan sehari-hari ?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama